KITA SEPERTI JINGGA DAN SENJA, MEREKA TEMARAM DI SEMBURAT MERAH MENUJU GELAP

AKU DALAM HATI TUHAN, DALAM KEHENINGAN MALAM, SAAT AKU SETENGAH TERTIDUR, TUJUH DIRIKU DUDUK BERSAMA DAN BERBICARA DALAM BISIKAN, NAMUN DIRI YANG KE TUJUH HANYA MEMANDANG DALAM KEHENINGAN.

PELUK AKU TUHAN, BERMIMPILAH BERSAMAKU, LEPASKAN SEMUA LELAH DAN PENAT DALAM HATI YANG SEMAKIN MEREJAM.

RASI BINTANG KU, RASI BINTANG KAMU, DAN RASI BINTANG KITA.

Jumat, 16 Agustus 2013

ABAIKAN JIKA TIDAK PENTING :)

Sedikit cerita tentang apa yang kurasakan akhir-akhir ini, mungkin hanya cerita sederhana atau hanya ungkapan, luapan emosi dan semacam protes, entahlah. Mungkin aku sedikit bingung untuk memulai cerita ini, tapi baiklah nggak perlu terlalu banyak berbasa basi. Sebelumnya aku ingin bertanya, apa arti hidup bagimu? Mungkin akan banyak variasi jawaban-jawaban yang muncul. Hidup adalah anugerah, hidup adalah perjuangan, hidup adalah proses dan lain-lain. Kalian pasti mempunyai jawaban sendiri-sendiri.

Pernah terlintas di dalam benak kalian hidup kalian akan berakhir satu detik ke depan. Aku yakin tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Karena itulah rahasia Tuhan. Ku rasa selama kurang lebih 20 tahun ini hidupku belum terlalu berguna. Aku belum bisa menghasilkan apa-apa seperti newton yang menemukan hukum  gaya tarik menarik dan Thomas Alva E. yang menemukan bola lampu untuk pertama kalinya, dan Albert Einsten dengan segudang teori fisikanya. Singkat kata hidupku belum bermanfaat untuk sesama. Terlalu monoton dan stuck. Mungkin aku takut untuk melangkah, TIDAK. Aku mencoba bergerak, bergerak seperti mesin walau hanya bergerak pelan. Mungkin orang lain mengira aku tak punya tujuan ,mungkin banyak orang lain menjudgeku terlalu meremehkan masa depan. Persetan dengan opini-opini mereka. Bagiku opini adalah warna-warni kehidupan setiap orang bebas beropini, tapi yang terkadang sering dilupakan oleh kita sebagai manusia adalah opini yang justru lebih mengarah untuk menjudge orang lain. Aku ingat kata-kata dari salah satu musisi favoritku Bondan Prakoso, Manusia memiliki keterbatasan otak dan pikiran, namun mengapa terkadang manusia melebihi Tuhan dalam menjudge seseorang? Jawabannya ada pada diri kita sendiri.

Kembali lagi tentang hidupku yang masih terlalu monoton dan stuck. C’mon guys aku juga ingin cepat beranjak dan pergi mencari kehidupan yang lebih baik.  Tapi sekali lagi aku juga ingin menikmati sebuah proses, proses untuk mencapai hasil yang maksimal. Aku yakin kalian mempunyai segudang mimpi-mimpi yang masih terpendam, sama seperti kalian aku juga masih menyimpannya disini. Aku harap mimpi-mimpi ini nggak selamanya tersimpan. Aku harap mimpi-mimpi ini akan menjadi proses dan hasil dalam kehidupanku di masa depan. Nggak usah terlalu banyak retorika, cepatlah melangkah dan keluarlah dari celah zona nyamannya mu saat ini. hidup bukan sekedar berharap, hidup juga bukan sekedar menunggu lebih dari itu hidup adalah tentang bagaimana caramu untuk melangkah dan terus melangkah menuju titik puncak dan sampai akhirnya Tuhan meminta mu untuk kembali.



Masih bicara tentang hidup,  bukan hidupku tapi hidup kita.  mungkin tulisan ini akan sedikit bercabang ke beberapa arah. Permasalahan dari nenek  moyang kita dari dulu hingga sekarang salah satunya strata kasta manusia. Yang akhir-akhir ini menurutku semakin menjalar ke akar-akar kehidupan kita. materi yang selalu menjadi tolok ukur, kesenjangan antara orang beseragam bebas dan orang-orang berdasi, angka kemiskinan yang semakin meningkat, dan yang paling parang adalah korupsi yang semakin merajarela dalam system pemerintahan kita. Entah lah aku rasa itulah yang menyebabkan aku juga semakin muak berada di sini. Bagaimana bisa ibu pertiwi yang tak pernah hentinya aku banggakan, menjadi semacam ancaman tersendiri bagi penduduk pribumi. Negara kita memang makmur, makmur untuk orang-orang atas, negara kita memang indah, indah dengan system pemerintahannya yang semakin semrawut dan negara kita memang rukun, rukun melakukan korupsi secara besar-besaran. Aku hanya bisa terseyum miris. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah mereka sudah merasa bangga dengan pangkat dan seragam berdasinya? Apakah mereka merasa bahagia dengan materi yang sebenarnya bukan hak mereka? Kalaupun jawabannya iya, kesimpulannya mereka adalah orang-orang idiot yang tak tau diri. maaf kalau sedikit sarkas, tapi inilah sedikit rasa kekecewaan saya terhadap para koruptor yang semakin membludak di negara tercinta ini. Negara yang menganut paham demokrasi, dimana setiap masyarakat bebas memilih pemimpinnya, tentunya dengan UANG atau semacam politic money. Dan mungkin saat ini uang dan materi telah menjadi Tuhan dalam orang-orang kita. C’mon guys, mungkin aku, kamu dan mereka bukan siapa-siapa, bukan orang yang paling berpengaruh disini. Tapi kitalah generasi muda, generasi agent of change, generasi social control dan stock iron. Mungkin semuanya nggak terlihat mudah, tapi disinilah peran  kita, pemerintah dan masayarakat harus bersatu untuk memperbaiki kekacauan-kekacauan yang terjadi. Mungkin kita sedikit bingung dari mana kita harus memulainya tapi kapan lagi kalau nggak sekarang???? Meskipun semunya masih terlihat tak sempurna. 



BANGSA YANG BESAR INI JUGA HARUS PUNYA MIMPI – Donny Dhirgantoro
Kita punya banyak mimpi, apalagi bangsa yang besar ini pasti juga punya mimpi. Mimpi untuk menjadi bangsa yang lebih baik, mimpi untuk masyarakat dan pemerintahan yang lebih baik, pendidikan yang lebih berkualitas, system sosial dan  ekonomi yang lebih meningkat, dan mimpi-mimpi besar yang lain untuk bumi pertiwi. Terlebih adalah mimpi untuk terus berjuang menghargai jasa para pahlawan kita terdahulu. Mari sejenak kita tundukkan kepala kita, dan tanyakan pada diri kita sendiri. Apa yang telah kita berikan untuk bangsa ini????
Mungkin kita salah jika berpikir dalam satu sisi tanpa melihat sisi yang lain, salah jika kita terus menjudge bangsa ini. tanpa sadar oleh kita bangsa ini begitu indah kawan, dengan alam yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, pulau-pulau yang saling bergugus, berjuta-juta jiwa masyarakatnya, bermacam suku bangsa dan ras budaya dan semuanya melebur menjadi satu dalam Indonesia. masihkah kita nggak ada terimakasihnya untuk bangsa ini???? Dan terkadang aku berpikir, bangsa ini memang tak seburuk yang kita kira. TERIMAKASIH IBU PERTIWI 

Aku, kamu, dia, mereka dan KITA untuk INDONESIA!!!!
Kalian tertawa dengan apa yang aku tulis, sama. Kalau begitu ABAIKAN saja J. Tapi semoga harapan kita di masa depan semuanya akan menjadi lebih baik. Lebih baik dari sekarang tentunya. Didedikasikan untuk 68 tahun Indonesia dan untuk  mereka yang tak pernah lelah bermimpi dan berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi bangsa ini. *SEMANGAT NASIONALISME*


Selasa, 13 Agustus 2013

MAMA

Aku masih mengingat semua, semua kenangan yang kurang lebih dua puluh tahun ini terekam begitu jelas dalam memori otakku. segala hal bodoh yang yang pernah aku lakukan dan segala kenakalan kecil yang tak pernah lelah untuk selalu kau maafkan. Ma, aku malu bila harus mengingatnya.  Terimkasih ma, selama dua pulah tahun ini mama tak pernah lelah untuk mencintai dan menyayangiku.

Ketika aku beranjak mulai remaja, melakukan segala hal yang ku anggap benar, tanpa memperdulikan orang lain, dirimu mama tak pernah lelah untuk menegurku. Walaupun tak jarang aku sering membantahmu, bahkan berkata kasar padamu. Masih ku ingat air matamu menetes, lagi-lagi karena ulahku. Mungkin hanya sedikit rasa bersalah ku saat itu. Kemudian ku ulangi kesalahan yang sama. Waktu itu, saat terik matahari mengucur membuat panasnya bumi, mama memintaku untuk menjaga adik semata wayang ku. Namun apalagi yang ku lakukan, aku malah melukainya. Mama sempat marah pada ku, hingga aku pun bersembunyi di bawah tempat tidur, yah sampai aku tertidur lelap. Entah apa yang membuatmu begitu mudah memaafkanku. Dengan penuh rasa khawatir mama masih mencemaskanku, kemudian membangunkanku dan berkata “Nak, jangan diulangi lagi ya?” aku hanya mengangguk senang.

Tak hanya itu saja, mungkin aku adalah saah satu anak yang penuh cerita dengan sejuta kenakalannya. Seringku berkata, mama selalu pilih kasih dan lebih menyayangi adik ketimbang aku. Jika ada permintaanku yang tak mama turuti, ya Tuhan maafkan aku yang selalu menorehkan luka pada manusia tempatku menuju surgamu kelak. Rasa egois yang begitu besar, apapun itu aku selalu minta ke mama untuk menurutinya. Mungkin awalnya mama menolak, tapi entah apa yang selalu membuat mama berubah pikiran untuk sekedar menuruti kemauan anaknya.

Waktupun bergulir begitu cepat, hingga akupun sedikit demi sedikit mulai mengerti. Ma, maafkan anakmu ini. mungkin selama ini mama selalu menjadi tempat pelampiasan emosiaonal kami di rumah, mungkin mama selalu mengkhwatirkan kami yang sering pergi tanpa pamit, tapi lagi-lagi mama selalu membuka pintu dengan penuh keramahan. Hal bodoh apa lagi yang aku lakukan ma. Mungkin selama dua puluh tahun ini aku sedikitpun  belum bisa membahagiakan mu ma, mungkin aku juga belum bisa menjadi anak yang berbakti. Ya Tuhan, aku mohon, beri kan aku sedikit waktu untuk mengukir senyum di wajah mama yang mulai lelah menuju senja.Tuhan yakinkan aku aka nada hari di mana akan ku bawa mama, menuju kebahagian melihat anaknya berdiri mengukir semua mimpi dan cita-citanya untuk mama. Dan sekali lagi Tuhan jadikanlah aku anak yang berbakti kepada mama di sisa umurku ini.

Mungkin masih banyak kesalahan dan kenakalan yang ku lupa dan tak mungkin ku ingat lagi. Dan masih banyak cerita tentang mu yang selalu kecewa namun tetap tersenyum, dan mama masih melihatku berdiri sama di titik ini. mungkin terlalu banyak kebohonganku yang tak pernah mama tahu, yang jelas aku menyayangimu dengan segala kekuranganku, Ma. Mungkin aku hanyalah anak yang tak bisa konsis dengan kebaktianku kepada orang tua. Aku hanyalah anak yang terlalu sering melemahkan dan hampir selalu menghancurkanmu. Tapi mama, kaulah malaikat tak bersayap yang tak pernah lelah untuk menyayangiku, memberiku seteguk cinta dan menyayangiku saat ku terlalu lelah oleh beratnya beban dunia. ma, sekali lagi aku selalu belajar untuk menjadi wanita yang kuat. Untuk mama, yang tak pernah lelah membasuhku dalam peluh cinta yang mengucur, untuk mama yang selalu menjadi pelita dalam gelapku, untuk mama yang selalu mengajariku tentang arti kehidupan dan untuk mama, aku mencintaimu dengan tulus walaupun ku tahu aku tak kan pernah bisa mencintai mama, seperti mama mencintaiku.




Mungkin aku hanyalah anak yang selalu dan terus berpura-pura mencintai mu, mungkin kau hanyalah anak yang berpura-pura selalu merindukanmu, dan Ma, mungkin aku hanyalah anak selalu mengobral janji masa depan untuk membahagiakanmu. Tapi satu hal ma, dan aku akan selalu percaya, There’s a brighter day and I’ll make you proud of Me some day. I love you so much Mom 


If I could turn back time rewind,
If I could make it undone I swear that I would,
I would make it up to you,
Mom, I’m all grown up now
It’s brand new day, I like to put a smile
On your face everyday,
Mom, I’m all grown up now
It’s not too late, I like to put a smile
On your face everyday,
Number One for Me by Maher Zain

Selasa, 18 Juni 2013

GOOD TIME

Kita tak akan pernah ada tanpa adanya masa lalu,
Dan masa lalu lah yang telah membawa kita pada titik ini.

Sedikit berbicara tentang masa lalu, kalian tahu banyak kenangan-kenangan yang telah terperangkap dan terekam jelas di memori kita tentang masa yang telah lama terlewati itu. Kenangan indah ataupun kenangan yang sempat menggoreskan kesan atau luka dan mungkin juga kenangan yang terlalu pahit untuk diingat. Namun kembali lagi pernah kah kita menyadari masa lalu telah mendewasakan kita? Masa lalu telah menguatkan kita? Dan masa lalu telah membawa kita untuk menikmati sebuah perjalanan waktu, dimana saat kita berada di titik nol dan kembali ke titik nol lagi. Namun tak jarang dari kita yang selalu menyalahkan masa lalu.

Cerita tentang masa lalu, masa muda dan beda. Saat kita merasa diri kita sebagai raja, saat kita merasa semua milik kita dan saat kita merasa segala hal kita lakukan seperti tak ada batas karena kita merasa bebas. Pernah kita berpikir untuk takut menjadi tua, namun sekali lagi waktu telah menunjukkan kehebatannya. Waktu telah membawa kita menjadi semakin dekat dengan titik nol lagi. Namun waktu juga telah mempertemukan kita di masa lalu dan di masa sekarang. Dan waktu lah yang selalu memberi kita kejutan tentang masa depan. Waktu mungkin telah memberikan banyak kebahagian namun terkadang juga waktu telah mempertemukan kita dengan segala penghianatan. Itulah waktu yang kurasa cukup adil dalam pengendali sebuah proses dalam kehidupan ini.

Aku yakin kalian semua yang membaca ini juga pernah terperangkap dalam skenario perjalanan cinta. Saat kita mulai mengenal rasa suka, seakan itulah cinta dan kasih sayang sesungguhnya. Seperti kisah di kerajaan putih abu-abu, kisah cinta pertama tentang kau dan aku. Cinta yang terkadang sulit untuk diperjuangkan karena terlalu banyak ego yang masih melekat di antara kita. Itulah cinta yang telah mutlak menjadi asam manisnya kehidupan. Mungkin waktu telah membawa kita ke masa sekarang, namun terkadang fisik dan cinta akan selalu dan tetap mengalir seperti masa lalu itu tidak pernah ada akhirnya. Ya sekali lagi itulah kehidupan seperti air yang selalu mengalir. Karena setiap kehidupan memiliki alirannya masing-masing.


Masa lalu terkadang juga telah memperlihatkan keajaibannya di masa depan. Ketika kita berusaha menghilangkan memori pahit di masa lalu, mungkin memori tersebut akan tetap membekas dan tergambar jelas dalam segala hal yang kita lakukan di masa sekarang. Dan teori bahwa waktu akan menghapus semua luka, untuk hal ini dinyatakan tidak berlaku.



Seperti serangkaian kata yang bermakana bermetafora menjadi sebuah puisi atau prosa. Hidup adalah tentang bagaimana caramu untuk menjalaninya. Ketika kehidupan telah memberikan mu dua pilihan antara berhenti atau melanjutkan itulah awal dari sebuah perjuangan kehidupan itu dimulai. Ketika Tuhan telah mengirimkanmu ke bumi ini melalui pesawat ulang alik yakni dunia Rahim, tumbuh berkembang di masa lalu dan sampai masa sekarang, bukan tanpa alasan karena Tuhan lah pemegang skenario kehidupan yang mutlak. Hidup adalah tentang perjuangan dengan semua pilihan yang kita ambil, jalani hidup mu bersama sang waktu, bersahabatlah dengan sang waktu. Karena waktu lah yang senantiasa mengiri kita saat berada di titik nol dan kembali ke titik nol lagi.

Jadi hidup itu adalah pilihan untuk segala hal yang kita jalani. So simple!

♪♪ That is how it goes, the way  we have some good time,
That is how we do it ♪♪  Good Time by Bondan & Fade 2 Black

NOT FOR NOW

Dirimu bagaikan O² yang selalu dan tak pernah hentinya untuk ku hirup,
Sementara bagimu  aku adalah CO² yang selalu kau hembuskan dalam setiap hela,
Dirimu bagaikan hujan yang senantiasa memberikan kesejukan untuk hatiku yang gersang,
Sementara bagimu aku adalah awan hitam yang selalu siap untuk memberi aura kegelapan bagi harimu yang selalu tersinari oleh sang mentari.

Begitulah teori ketidak seimbangan diantara kita.
Pagi itu angin berhembus dengan pelan, hawa dingin begitu menusuk hingga kalbu, awan pekat menutupi sinar sang mentari yang biasanya tak hentinya memberi kehangatan. Rintik-rintik hujan pun perlahan membasahi bumi. Aku masih belum beranjak dari tempat tidurku. Mesin waktupun telah menunjukkan pukul 6.30.

♪♪ As much as I love you,
As much ad I need you,
And I cant stand you,
Must everything you do make me wanna smile,
Can I not like you for a while ♪♪

Aku langsung terhenyak dari tempatku, mencari nada dering handphone ku yang tak asing lagi. Terlihat sederet nama, Arie menelepon.
“hallo,” suaraku masih terdengar seperti orang bangun tidur.
“baru bangun tidur? Gimana nanti? Jadi kan?” Tanya Arie nyrocos.
“iya jadilah. Nanti aku jam 8 berangkat. Oke.” Kataku sambil menyiulkan sedikit senyum.
“ya udah, aku mau mandi dulu. Cepetan mandi. Bye!”
“Bye.”

Aku masih tetap duduk di bedku yang empuk itu. Pikiranku masih melayang-layang. Ada sedikit perasaan aneh. Seharusnya aku senang, akhirnya aku dan Arie bisa jalan bareng kayak dulu ya walaupun rasanya kita nggak akan pernah bisa untuk kembali seperti dulu lagi. Menjalin hubungan sahabat nampaknya jalan terbaik dan terakhir buat kita setelah perpisahan kita yang kemarin. Entah ada semacam keraguan yang semakin mengeruak di segala sudut hatiku saat ini. aku takut, aku takut setelah ini Arie akan mengilang lagi seperti dulu. Saat kita gagal menjalin hubungan untuk ketiga kalinya. Pergi, kembali dan pergi lagi.
Suasana pantai yang selalu aku rindukan, suara deburan ombak yang begitu menenangkan panorama laut lepas yang terbentang luas merupakan harmonisasi keindahan alam yang menghipnotis semua orang yang menikmatinya. Aku masih bermain dengan pasir, sembari bermain dengan ombak yang datang silih berganti ditemani rintik-rintik hujan, hmm suasana yang begitu romantic, batinku. Aku masih melihat Arie dari kejauhan dia hanya duduk sambil melihatku. Aku menghampirinya.

“Kenapa diem aja rie? Ayok, main air sama aku.” Ajakku terkekeh.
Arie masih diam menatapku melengkungkan bibirnya ke atas.
“De, aku boleh ngomong sesuatu enggak?” sejenak aku menatapnya, dan ikut duduk disebelah Arie. Nampak ada hal serius yang tak biasa yang akan diungkapkan oleh .
“Ada apa rie? “ aku masih diam menatapnya penasaran. Tiba-tiba Arie menggenggam tanganku. Aku berusaha mengatur detak jantungku yang tiba-tiba ak beraturan.
“kamu mau nggak balikan sama aku? Aku masih menatap Arie, mencoba mencerna apa yang akan dikatakan selanjutnya. “Aku masih sayang kamu.” Aku tercekat ada perasaan yang berbeda, antara senang dan perasaan trauma akan luka di masa lalu.
“Tapi kenapa Rie? Kenapa baru sekarang? “ tanyaku ragu. “Aku nggak mau kayak dulu lagi. Kita selalu Putus nyambung.“
“iya, aku tahu. Aku salah, aku minta maaf. Jujur aku masih sayang kamu.”

aku masih diam. Ada pertempuran di lubuk hatiku, di sisi lain aku tak ingin melepasnya, namun di sisi lain perasaan ragu itu masih menghantui. Aku tahu Arie, aku kenal dia, aku tahu karakternya. Dan aku mengerti bagaimana kekurangan dan kelebihannya. Memang awalnya dia selalu yakin dengan apa yang dia ucapkan, dia selalu yakin dalam mengambil sebuah keputusan, tapi dia tak pernah bisa konsisten dengan apa yang telah ia jalankan. Itulah kelemahan Arie, tidak bisa bertahan lama dengan apa yang telah ia yakinkan.
“Aku masih sama seperti dulu, Rie? Perasaanku masih sama. Tapi untuk saat ini aku terlalu takut untuk kembali, kembali mengulang kesalahan yang sama.” 

Nampaknya Arie mengerti dengan apa yang ku katakan. Dia hanya mengangguk pelan, seakan mengerti apa yang kurasakan. Sejenak keheningan menyelimuti kebersamaan kita. Dia pun mencoba memecahkan suasana yang sempat membeku sesaat itu. Dia mengajakku bermain di pasir, bermain air di pinggiran pantai. Tersiul sedikit senyuman di antara kita.

I'm walking up from my summers dreams again
try to thinking if you're alright
then I'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side
I can see you if you're not with me
I can say to my self if you're OKAY
I can feel you if you're not with me
I can reach you my self, yuo show me the way
life was never be so easy as it seems
'till you come and bring your love inside
no matter space and distance make it look so far


still I know you're still here by my side
Not With Me – Bondan fade 2 black



aku masih sama, sama seperti dulu , saat kau datang kembali dan pergi untuk kemnbali lagi sesuka hatimu. Di sini di tempat ini, aku masih menyimpannya, menyimpan sejuta harapandi sudut  hati yang telah lama tak ersentuh. Masih mengharapkan hal yang sama seperti kemarin. Di musim panas ketika bunga-bunga metahari memancarkan keindahannya. Dan kita duduk berdua di pantai, menikmati suara alam yang paling merdu (ombak) dan lautan yang terbentang luas dengan sejuta pesonanya.
Namun bukan untuk saat ini J

Rabu, 12 Juni 2013

SEBUAH NAMA

 “sebuah nama yang selalu tertulis namun tak pernah terbaca,
Sebuah nama yang telah terukir dengan indah di lubang hati yang menganga,                     
Dan sebuah nama yang menjadi keraguan sekaligus keyakinan akan sebuah cinta.”

Aku masih melihat tatapan yang sayu itu. Kau tetap memandang ke depan berkecamuk dengan segala pikiranmu sendiri, entah apa itu yang jelas matamu hanya berisi tatapan kosong. Sejenak angina bersemilir dengan harmoninya yang begitu mendamaikan. Aku mencoba memecahkan keheningan, namun tiba-tiba seulas senyum itu terukir nyata di wajahmu yang semula terpaku dalam sebuah lamunan panjang. “Kautahu, kadang aku berpikir untuk memilikmu kembali. Tapi aku kembali berpikir rasanya kita sulit untuk kembali.” Katamu dengan tatapan yang tertuju kepada ku. “kadang aku  juga berpikiran sama sepertimu,,,” jawabku pelan sambil menghela nafas panjang yang dari tadi terasa tertahan. “Dan aku ingin membuang jauh-jauh semua perasaan ini.”  “sepertinya kita memang harus belajar untuk saling melupakan.” Katamu terlihat berat, aku hanya diam membisu. Menatapmu dan entah apa yang membuat air mataku tiba-tiba menetes.

Aku bukan merasa tersakiti oleh kata-kata mu yang terucap barusan. Akupun bingung mendefinisikan semua perasaan yang campur aduk saat itu. Mungkin memilikimu itu seperti mimpi, mimpi dimana aku hidup dan kemudian memaksaku terbangun untuk menerima sebuah kenyataan.

Entahlah, aku tidak sanggup menyebutnya dengan rasa sakit. Karena perasaan ini jelas adalah jalanku dan kebahagiaanku. Mungkinkah semacam rasa protes atau mungkin kecewa. Terus apa bedanya? Aku sama sekali tidak menyadarinya atau jangan-jangan aku saja yang tidak pernah sanggup untuk mengakuinya. Namun yang jelas tak perlu banyak alasan untuk semua perasaan ini. karena semua sudah terlihat jelas dan nyata. Aku, kamu dan takdir kita yang nyatanya begitu sulit untuk kembali atau mungkin belum saatnya?

Terkadang seperti yang kita rasakan. Aku sungguh ingin menghapus semua, termasuk sebuah nama, nama yang telah mengisi kekosongan hati yang memang kosong setelah ia pergi. Sebuah nama dalam impian  yang ku yakini sebagai takdirku. Dan sebuah nama yang memaksaku untuk bangun dari semua mimpi indah, melihat dan menerima kenyataan bahwa sebuah nama itu tak pernah kembali.

Aku tahu …………
Aku mengerti ………………
Mungkinkah ada kesempatan untuk mengembalikan sebuah nama itu kembali di sini?

Di tempat ini?????


We get so complicated (complicated!)
This finger's for our memories
So rip my pictures from your wall
Tear them down and burn them all
Light the fire and walk away
Theres nothing left to say so
Take the ashes from the floor
Bury them to just make sure
That nothing more is left of me
Just bittersweet memories
(Memories)
I wanna run and escape from your prison
But when I leave I feel something is missing
I'm not afraid thats easy to tell
This cant be heaven, it feels like I'm in hell
You're like a drug that I can't stop taking
I want more and I can't stop craving
I still want you it's easy to see
But guess what honey you're not that good for me
Bittersweet memory ~ Bullet For My Valentine !!!

SUMMER PARADISE

Kalian tahu menurutku ombak adalah suara alam yang paling merdu. Dan menurutku salah satu tempat pelarian yang paling indah adalah pantai. Aku suka pantai entah sejak kapan. aku suka kaki-kaki kecil ku berlari bermain dengan ombak dan bahkan malah menjauh ketika ombak itu semakin menepi. Aneh memang, tapi yang jelas aku sangat menyukai semesta air yang satu ini.


Hari itu semilir angin pantai begitu semakin terasa. Aku masih bermain-main dengan pasir sambil menantang ombak yang terus begulir menepi. Hari itu rasanya benar-benar mendamaikan. Ketika kemarin aku sempat terhantam oleh beberapa perdebatan yang benar-benar tak bisa kumengerti sampai sekarang. Namun yang jelas hari itu pantai telah berhasil menghipnotis senyumku untuk segera kembali mengembang. Aku masih tetap berlari-larian seperti anak kecil yang suka bermain air, namun aku pikir itu sangat menyenangkan. “Kesya…” aku pun menoleh mengikuti arah suara yang memanggilku barusaan. Aku melihat Junior  melambai-lambaikan tangannya ke arahku. Akupun berbalas melambaikan tanganku, mengisyratkan agar dia mengahmpiriku. “Apa yang kamu lakukan?” Tanya Junior ketika sedang melihatku menulis sesuatu di pasir. Aku suka menulis semua harapan-harapanku di pasir yang berharap ombak akan membawanya dan menyampaikannya kepada Sang Penguasa alam semesta ini. Sedikit konyol memang, itu salah satu alasan kenapa aku dijuluki makhluk paling aneh oleh sahabat-sahabatku. Summer paradise with Junior & Kesya. Junior hanya tersenyum menatapku. Diapun tak mau kalah, aku masih penasaran dengan apa yang ditulisnya, sampai aku bisa membacanya We’re never gonna say goodbye. Akupun hanya tertawa kecil sambil mengulurkan jari kelingkingku, Junior pun balas mengulurkan jari kelingkingnya hingga kedua jari mungil kita itu pun melingkar satu sama lain. Dan hari itu keindahan sunset berpadu dengan suara ombak menciptakan harmoni yang begitu romantis di tengah-tengah kebersamaan kita.


Aku masih mengingatnya, kenangan itu terlalu berarti untuk sekedar dihapuskan. Kenangan bersama Junior tiga tahun yang lalu dan tempat inilah saksinya. Ketika kita memutuskan untuk mencari jalan masing-masing mungkin itulah jalan terbaik. Kita mungkin saling memberi kesempatan untuk saling melupakan dan bahkan membiarkan hati kita untuk mencari seseorang yang lain. Namun bagiku itu semua itu seperti menggenggam pasir di lautan. Aku masih ingat ketika jiwaku tiba-tiba terasa melayang  saat dia mengucapkan kata-kata perpisahan itu. Itulah hal yang paling menyakitkan.

 Aku masih diam ditepian pantai ditemani ombak yang tak henti-hentinya menghampiriku. Sampai akhirnya air mata ku pun tak bisa terbendung  lagi ketika alunan lagu itu mengalun dengan plan di indra pendengarnaku, lagu favorite kita lebih tepatnya.

But someday I will find my way back
To where your name is written in the sand
Cz’ I remember every sunset
I remember every words you say
We were never gonna say goodbye
Sing la-la-ta-ta-ta
Tell me how to get back to
Back to summer paradise with you
And I’ll be there in heartbeat
Summer paradise ~ Simple Plan

Ketika kita saling memberi kesempatan untuk melupakan satu sama lain. Ketika waktupun memberi jalanny untuk mencari hati yang lain. Aku dan kamu mungkin saat itu menganggap bahwa itu semua akan menjadi mudah seiring prosesnya. Namun sekali lagi semuanya tak semudah menggenggam pasir di lautan, bahkan semua itu seperti menerjang ombak di lautan ketika aku dan kamu mencoba untuk lari dari kenyataan menghapuskan semua kenangan yang telah lama hilang. Dan terakhir walaupun aku dan kamu terpisah oleh teori jarak dan waktu, REAL LIFE CAN WAIT.

Rabu, 29 Mei 2013

MANUSIA

Siapa mereka  manusia? Mengapa mereka selalu menjadi perbincangan dalam takdir yang tiada habisnya? Bicara tentang kita sebagai manusia mungkin tak akan ada batasnya. Salah satu ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Namun pada kenyataannya tak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan sang Penguasa alam semesta ini. Lantas seberapa jauh manusia harus berjalan untuk bisa disebut sebagai manusia? Terlalu kompleks untuk diuraikan , segala problematika yang ada dan selalu menyelimuti diri manusia. Masalah sudah menjadi hal yang mutlak yang selalu mengiringi takdir kehidupan manusia. Segala masalah yang ada mungkin selalu ada jalan keluarnya namun ada juga yang tiba-tiba hilang berlalu di makan waktu.

Tuhan tak pernah memberikan takdir yang sama pada setiap manusia. Karena jelas hidup itu terus berotasi dan berevolusi. Karena pada kenyataannya hidup itu tak selamanya di bawah kadang juga di atas, hidup itu tak selamnya melulu tentang kesedihan karena setiap insan berhak  untuk mendapatkan kebahagiaan. Hidup bukan hanya soal meminta tapi juga soal memberi dan berbagi. Begitulah romansa kehidupan selalu ada timbal balik karena segala hal tentang hidup itu selalu diciptakan berpasang-pasangan.


Lihatlah orang-orang di pinggir jalan itu, lihatlah anak-anak yang bernyanyi di persimpangan lampu merah itu, lihatlah orang tua yang rentan itu menyusuri panasnya jalan aspal itu. Pernahkah terlintas di pikiran kita jika posisi mereka beralih dalam posisi kehidupan kita, pernah kita berpikir posisi anak-anak dan orang tua itu dialami dalam hidup keluarga kita. Aku pikir kita belum tentu sanggup berada di posisi mereka. Cobalah sesaat untuk menunduk, pahami dan sekali lagi bertanyalah pada ketulusan hatimu yang paling dalam sudahkah kita bersyukur dengan segala yang diberikan Tuhan untuk kita, sudahkah kita berterimakasih atas segala anugerah dari Tuhan untuk kita. Kenapa kita selalu menuntut dan meminta padahal kita tak pernah memberi, kenapa kita selalu bilang hidup ini tak adil, memang seberapa adilkah hidup ini bagi manusia, kita bahkan tak jarang berprasangka buruk kepada Tuhan, namun sadarkah kita Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Ketika kita menjauh dari Tuhan, Tuhan tak pernah lari saat kita mencoba untuk mendekat lagi. Lantas kembali lagi, seberapa jauhkah manusia harus berjalan sehingga bisa di sebut sebagai manusia????


Hitamnya dunia kita
Tak mampu gelapkan batinku
Kilau tahta pun tak mampu
Butakan hatiku

Karena telah ku genggam sang mentari
Dan telah ku gapai bintang di angkasa
Namun tetap ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta perkara

Terlalu kompleks untuk diurai
Resmi problemku dengan tanda di atas materai
Kau tahu saat dekat masalah
Sebagai manusia kurasa adalah lumrah

Kadang lama terpecahkan dimakan waktu
Kadang yang ku temukan hanya jalanan buntu
Saat ku pilah ku pilah ku yakin
Walaupun sejuta ku pilah satu-satu

Fakta yang ada, cerita yang berbeda
Opini jadi warna, aku api andromeda
Ini drama, lakon tingkat dewa
Simple, seperti sphinx yang tak bernyawa

Aku manusia sejuta perkara
Setingkat kendali malaikat penguasa
Sejenak ku bukan manusia biasa
Aku refleksi sayap ksatria

Angkuhnya dunia kita
Tak mampu padamkan semangatku
lyricsalls.blogspot.com
Ku pasti kan selalu mampu
Tuk taklukkan semuanya

Karena telah ku genggam sang mentari
Dan telah ku gapai bintang di angkasa
Namun tetap ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta perkara

Akulah mason dari para raja
Adi kuasa dari banyak piramida
Mampu taklukkan semua samudera
Bergerak cepat bagai asam sianida

Satu, dua atau jutaan perkara
Ku toksin semua bagai racun kobra
Si mata satu yang jadi kuncinya
Move back, move back, step away

Ku gengam sang mentari
Ku gapai bintang di angkasa
Ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta Perkara

AYAH

Ku lihat mata beliau yang begitu lemah dan sayu, berbaring tanpa daya di atas bed putih dengan selimut tebal yang sedikit menghangatkannya. Nampak juga seorang perempuan berusia kurang lebih 45 tahun dengan setia menemani dan menjaganya dengan penuh ketulusan. Tampak kelelahan yang sama di antara keduanya. Aku masih berdiri diam di balik pintu kamar rumah sakit itu. Seakan tak sanggup meneruskan langkahku untuk menghampirinya tiba-tiba pikiranku pun terlempar ke masa di mana aku masih dan selalu dijaga oleh seorang laki-laki yang menurutku begitu tangguh dan selalu menyayangiku. Memberi segala yang ku inginkan walaupun seringkali kenakalanku sering membuatnya kesal, tapi kasih sayangnya untukku tak pernah surut. Dialah Ayahku.

 Aku ingat betul apa yang dikatakan Ayah  saat itu. “Nak, Ayah tak pernah menuntutmu untuk menjadi dokter atau apapun. Ayah hanya ingin melihatmu dengan bangga menjadi orang yang selalu bermanfaat buat orang lain. “ Aku hanya diam menatapnya polos sambil menganggukkan kepala. Entah, walaupun umurku saat itu masih kecil namun kata-katanya selalu terngiang dalam benakku hingga saat ini. Oh ya saat itu juga aku masih ingat betul bagaimana beliau tak pernah lelah memberiku semangat saat aku benar-benar terpukul, saat aku untuk pertama kalinya mengenal perasaan yang begitu menyakitkan. “Ayah mengerti betul kamu di masa dalam pencarian jati diri. Ayah dulu juga sama sepertimu. Nak, kamu tahu luka yang diberikan atau telah ditorehkan oleh orang lain di hatimu akan menguatkanmu suatu saat nanti. “ Akupun hanya tersenyum sambil memelukkanya. Saat itu aku menyadari seorang laki-laki yang paling setia dan cintanya paling tulus adalah AYAH.

Tiba-tiba lamunanku pun dikagetkan oleh suara seorang wanita dihadapanku. “kenapa kamu masih berdiri disitu. Ayah dan ibu dari tadi sudah menunggumu.” Aku menghampiri mereka sembari menjabat tangannya. Kini aku menyadari tangan mereka tak sekuat dulu, mereka terlihat semakin renta. Dan di saat itulah mungkin bukan beliau lagi yang dengan tulus selalu menjaga dan merawatku, tetapi berganti aku yang akan menjaga dan menyayangi mereka sama seperti mereka yang menjagaku di kala masih kecil.


Kini aku menyadari selama ini Ayah tak kan pernah sanggup melihat anaknya jatuh, karena ayah selalu menguatkanku. Ayah tak pernah sedikitpun menyakitiku walalupun seringku membuatnya kecewa, karena Ayah menyadari aku adalah anugerah dari Tuhan yang begitu berharga. Dan Ayah mungkin bukanlah ayah yang terbaik di dunia, namun ayah selalu berusaha melakukan yang terbaik semampu dan sekuat yang Ayah bisa hanya untuk membahagiakan anak-anaknya.  


"Tuhan tolonglah sampaikanSejuta sayangku untuknyaKu terus berjanjiTak kan khianati pintanyaAyah dengarlah betapa sesungguhnyaKu mencintaimuKan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik ituKan bergulir kembaliKurindukan suasanaBasuh jiwakuMembahagiakan akuYang haus akan kasih dan sayangmuTuk wujudkan segala sesuatuYang pernah terlewati "By Gita Gutawa Ft. Ada Band

Selasa, 28 Mei 2013

KENDALI


Aku sempat berpikir untuk menyerah ketika semuanya terlihat begitu tidak memungkinkan. Ketika aku terjatuh dan terbangun lagi dan ketika aku menyadari aku telah kehilangan sesuatu yang mungkin telah menjadi salah satu cerita dalam lembar kehidupanku. Perasaan yang kemarin terasa mendamaikan tiba-tiba kini menjadi suatu rasa yang memilukan.

Mencintaimu mungkin pilihanku. Perasaan inilah yang mungkin sering menjadi pertanyaan yang tak kunjung kutemui jawabannya. Aku tahu mencintaimu akan mengahncurkanku,tapi mencintaimu juga adalah salah satu anugerah yang terindah untukku. Aku benar-benar menyayangimu, namun di sisi lain aku begitu membencimu. Entah, aku paling tak mengerti dengan hukum perasaan ini. Aku menyadari kamulah yang nantinya akan membuat senyum ini akan terus mengembang, tapi aku juga mengerti kamulah nantinya yang membuat semua ini akan terlihat menyedihkan.  Seolah kamu adalah kendali dari perasaanku, kamu mengetahui segala yang aku suka, kamu juga mengetahui segala yang aku benci. Dengan kata lain, kunci dari  segala kekurangan dan kelebihanku mungkin  kini telah kamu genggam, yang secara tidak langsung tidak pernah kamu sadari. Kunci inilah yang mungkin akan begitu mudah membuatmu meninggikan atau bahkan menjatuhkan aku.

Kadang perasaan cinta dan sayang seringkali melampaui batas logika kita.  Aku mengerti mencintaimu adalah bahagiaku, namun aku juga paham mencintaimu akan lebih menghancurku. Dan disnilah aku menyadari perasaan yang dulu sempat mati, kini telah hidup kembali. Mencintaimu mugkin juga berarti aku sangat membencimu. Ketika semuanya menjauh dan senyum itu berubah menjadi air mata yang tak bisa terbendung lagi. Namun sekali lagi aku tetap mencintaimu karena pada dasarnya kamulah yang akhirnya mengembalikan senyum itu dari keadaan yang awalnya terasa begitu menyakitkan, tapi sekali lagi aku menyadari  kamulah orang yang paling aku benci dan juga paling aku cintai. Dan di sisi lain kamu lah kendali saat aku jatuh dan akhirnya berdiri lagi.

“Whenever I need you, Whenever I run to,
       I know where to find you, it’s keep me holding on.” ~ Simple Plan

Kita mungkin saling mencintai ,namun juga saling membenci. Kita mungkin pernah saling mengendalikan, dan saling melepaskan. Kita mungkin pernah terpisah menjadi aku dan kamu, namun kenyataannya aku dan kamu itu adalah kita. Ketika aku dan kamu memilih untuk tidak jujur atas semua perasaan ini, ketika aku dan kamu pernah mencoba untuk sembunyi dari perasaan ini, namun sekali lagi bayang diantara kita selalu mengikuti. Lisan mungkin bisa menutupi semua kebohongan ini, namun sekali lagi hati di situlah letak kejujuran selalu terlihat dengan jelas. Yang jelas saat ini kita  memilih untuk menjadi aku dan kamu. Sampai saatnya nanti entah kapan, ketika semuanya yang tak pernah kita sadari akan semua takdir dari Maharencana. Kita  mungkin akan di pertemukan kembali entah dalam satu titik menjadi kita ataupun dalam satu titik menjadi aku dan kamu.



TERULANG DAN SAMA


Apa yang mutlak yang selalu dilakukan oleh manusia? Mungkin adalah mengulang kesalahan yang sama. Apa yang sering terlupakan dalam diri seorang manusia? Mungkin adalah rasa bersalah. Kesalahan yang telah atau akan kita lakukan mungkin sering kali tidak pernah terlintas dalam alur logika kita. Kesalahan di masa lalu yang telah kita hapus, mungkin akan tertulis dan terulang lagi di lain waktu.

Saat itu mungkin adalah peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan dalam memori kehidupanku. Saat itu aku bertemu kembali dengan sosok yang pernah ku coba menghapusnya dari lembar kehidupanku karena kisah klise di masa lalu. Entah takdir apa yang telah direncanakan oleh Tuhan untuk mempertemukan kita saat itu. Yang jelas saat itu aku baru menyadari bahwa sosok itu sangat sulit untuk ku hapus dari bayang-bayang masa laluku. Kita bertemu tanpa sengaja, setelah hamper selama kurang lebih satu tahun kita tak pernah bertatap muka. Awalnya kita hanya saling bertukar pandang  tanpa satu patah kata pun yang  dari mulut kita. Sampai semuanya mencair ketika dia tersenyum dan menjabat tanganku. Kitapun akhirnya terlarut dalam obrolan ringan, sekedar saling menanyakan kabar satu sama lain dengan sedikit gurauan-gurauan kecil.

Terhitung sejak pertemuan singkat itu , kitapun sering menjalin komunikasi entah itu sekedar minum the bersama ataupun hanya menayakan kabar lewat pesan singkat. Sampai pada suatu sore yang menduk dengan rintik-rintik air hujan yang mengalun dengan pelan, dia menyatakan sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. “Lif, I realize that you’re still in my heart.” Kata farel sambil menatapku, seolah matanya mengisyaratkansuatu hal yang kembali lagi dalam pandanganku yang sesaat sempat menghilang. Kita mungkin dulu pernah saling mengisi, saling mengasihi bahkan sempat saling membenci. Sampai pada hari ini, kita mengerti hati yang pernah hilang belum tentu selamanya akan hilang, karena hati akan kembali kepada hati yang telah dipilih. Aku hanya membalsanya dengan senyuman, kitapun saling tersenyum dalam kisah cinta lama yang bersemi kembali.

Waktupun terus berputar dalam lingkarannya. Aku pikir waktu telah menghapus kesalahan kita di masa lalu.  Aku pikir waktu juga akan membuat kita menjadi lebih baik dari hari lalu. Ternyata semua persepsiku itu nihil. Saat itu kita membuktikannya sendiri. Entah apa yang harus memisahkan kita untuk kedua kalinya. Ketika Farel memutuskan untuk menyerah lagi untuk kesekian kalinya. Saat itu mungkin aku bisa lebih tegar. Walaupun hatiku berontak menahan air mata yang tak mampu lagi untuk dibendung. Dan yang bisa kulakukan pada saat itu hanyalah berusaha dan mencoba menerima, memahami apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja. Untuk kesekian kalinya kita selalu dan selalu melakukan kesalahan yang sama.


" Don't look back,But if we don't look backWe're only learning thenHow to make all the same mistakes again " ~~ One DirectionKita selalu bermain untuk terjatuh dan bangun untuk bermain lagi. Kita menjauh sampai pada akhirnya kita mendekat dan mendekat sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk menjauh lagi.


QUALITY TIME


QUALITY TIME - kebersamaan yang mungkin jarang tercipta. Tak sama seperti dulu, tepatnya dua tahun yang lalu. Sekedar bertingkah paling benar sendiri bagai seorang raja yang duduk di singgasana, mengisi kekosongan  yang  ada  dengan  segala  bentuk  kenakalan  namun  tetap  pada  batasnya. Yaitulah  masa-masa  yang  penuh  dengan  ketidakstabilan    demi  sebuah  perjalan  indah mengarungi mimpi-mimpi di masa depan. “Kelak aku ingin menjadi guru.”, celoteh salah satu sahabatku  yang  memiliki  pipi  chubby  itu. “Kenapa?”,  tanyaku  dengan  polos. “Guru  itu pahlawan  tanpa  tanda  jasa. Kita nggak  mungkin  sampai  di  titik  sekarang  ini tanpa  beliau.” Jawabnya dengan  singkat  namun mantab. “ Aku  juga  memiliki  mimpi.  Mimpi  untuk  menjadi seorang  penulis.” Lanjutku menyambung  pembicaraan. “Kenapa  harus  penulis? Apa menariknya?”, Tanya sahabatku  satunya  yang  berpostur  tinggi  dan  berpawakan  kecil  itu. “menulis  itu  bisa  merubah  segalanya. Menulis bisa  merubah  sesuatu  yang  kelihatan  semu menjadi nyata. Menulis bisa membuat seseorang yang diam akan berbicara lewat tulisannya, menulis adalah satu-satunya cara agar orang yang tak mengerti kita bisa paham isi hati kita dengan membaca tulisan kita.” Jawabku dengan penuh senyum kebanggaan. Semua menatapku, seakan memberikan sinyal bahwa mereka juga memiliki mimpi-mimpi yang besar. Kamipun saling  berpandangan. Aku tersenyum,  fira  tersenyum,  Ovi  tersenyum,
dilanjutkan dengan senyum Dona, senyum Ina berikut senyum Listi. Begitulah semangat dan sebuah senyuman cepat menular. Keren bukan?? 

Itulah sesaat kenangan kami tiba-tiba terlempar ke masa-masa putih abu-abu yang banyak orang  bilang  adalah  masa-masa  paling  indah. Sedikit berbeda  dengan  hari  ini,  ada  yang berubah diantara kami. Semakin lebih dewasa mungkin, walaupun celotehan-celotehan nakal semasa putih abu-abu masih  begitu membekas.


-Pertemuan adalah lebih dari sekedar saat berpisah dan akhirnya bertemu kembali. Itulah yang kami sebut dengan Quality Time. Quality Time with aal of you my besties :* Sayup-sayup alunan lagu dari Simple Plan – Can’t keep my hands of you terdengar ngebeat di tengah-tengah kebersamaan kami yang sesaat namun begitu bermakna.

Senin, 27 Mei 2013

ANGKA


ANGKA -  Hari ini mungkin adalah hari yang paling menegangkan bagi pasukan putih abu-abu di seluruh
penjuru Tanah Air. Sama seperti yang aku alami tepat dua tahun yang lalu. Hari itu, waktu berputar begitu lambat. Aku masih duduk termenung di ruang tamu yang minimalis itu. Aku beranjak  keluar  berjalan  mondar-mandir  seperti  orang  tua  yang  kehilangan  sebagian ingatannya. Jantungku berdegup  lebih  kencang  dari  biasanya. Pikirankupun masih  melayang membayangkan  nasibku ,  apakah  aku  lulus  UN  atau  tidak?“Tenang,  nak. Kamu pasti  berhasil.” Suara itu  terdengar  pelan  namun  begitu  lembut. Aku menoleh  ,”Ibu,  aku  takut  jika  tidak  lulus. Perjuanganku menitih  karir pendidikan  di  SMA selama  tiga  tahun,  hanya  ditentukan  dalam  waktu  kurang  lebih  5  x  90  menit.” Ibu hanya menatapku  dengan  tersenyum. Entah apa  yang  dipikirkan  oleh  perempuan  yang  saait  itu memelukku  dengan  penuh  kehangatan. Dia berkata  kembali  dengan  pelan, “kamu  sudah berusaha,  kamu  sudah  berdo’a,  dan  sekarang  apa  yang  perlu  kamu  lakukan??? “ “tawakal.” Jawabku dengan  singkat.  Tuhan  adalah  Maha Rencana  yang  paling  indah,  Tuhan  tidak  akan pernah  ingkar  akan  janjinya  terhadap  makhluknya.  Takdir  mungkin  adalah  sesuatu  yang mutlak  yang telah  digariskan  oleh  Tuhan  untuk  makhluknya,  tapi  Tuhan  masih  memberi kesempatan  kepada  makhluknya  untuk  merubah  nasib  sebelum  takdir itu  ada yaitu  dengan berusaha, berdo’a dan tawakal. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk menyerah dengan keadaan.  Tuhan  selalu  membukakan  mata  kita  dan  menggerakkan  hati  kita  agar  selalu berusaha. Tentunya semua  usaha  itu  harus  selalu  diiringi  dengan  sebuah  do’a,  karena  do’a dari  ketulusan  hati  yang  dalam memiliki  kekuatan begitu  luar  biasa. Lantas setelah  kitaberdo’a apa yang harus kita lakukan?   Benar, Keep Calm and God Will answer your request ;)

Ibu  selalu  berkata  kepadaku,  pendidikan  bukan  hanya  soal  teori  dan  hitungan. Pendidikan bukan soal ujian dan menghafal, dan pendidikan bukan soal hasil atau nilai. Pendidikan adalah cara ilmu berevolusi untuk  menjadi ilmu  yang  bermanfaat  tentunya. Pendidikan adalah sebuah  moral  yang  harus  selalu  tertanam  dalam  skenario  kehidupan  kita. Saat ini  banyak sekali  carut  marut  yang  menghiasai  dunia  pendidikan  kita. Seperti yang  dituliskan  dalam Novel  Tak  Sempurna “Something has gone very wrong with our school”. Kita tidak  bisa mengukur  keberhasilan dan  kemampuan  seseorang  hanya  dengan  sebuah angka  atau nilai. Namun mungkin  hanya  segelintir  orang  yang  bisa  memaknai  kalimat  tersebut. Untuk para wakil  rakyat,  kami  telah  memberikan  kepercayaan  kami  penuh  kepada  kalian. Termasuk masalah UJIAN NASIONAL dan lain-lain. Melihat kondisi di dunia pendidikan yang terjadi saat  ini  masih  pantaskah  keberhasilan  anak  didik  kita  hanya  ditentukan  dengan  sebuah  ANGKA????

Ranks  don’t measure  intelligence  and    age  doesn’t  define  maturity.  Jangan  pernah menyerah  dan  putus  asa,  hidup  itu  tidak  ditentukan  oleh  angka-angka  kok. Jangan pernah mau masa depanmu hanya di tentukan oleh angka-angka hasil ujianmu. – diadaptasi dari Fahd Djibran.



About

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More