Rabu, 12 Juni 2013

SUMMER PARADISE

Kalian tahu menurutku ombak adalah suara alam yang paling merdu. Dan menurutku salah satu tempat pelarian yang paling indah adalah pantai. Aku suka pantai entah sejak kapan. aku suka kaki-kaki kecil ku berlari bermain dengan ombak dan bahkan malah menjauh ketika ombak itu semakin menepi. Aneh memang, tapi yang jelas aku sangat menyukai semesta air yang satu ini.


Hari itu semilir angin pantai begitu semakin terasa. Aku masih bermain-main dengan pasir sambil menantang ombak yang terus begulir menepi. Hari itu rasanya benar-benar mendamaikan. Ketika kemarin aku sempat terhantam oleh beberapa perdebatan yang benar-benar tak bisa kumengerti sampai sekarang. Namun yang jelas hari itu pantai telah berhasil menghipnotis senyumku untuk segera kembali mengembang. Aku masih tetap berlari-larian seperti anak kecil yang suka bermain air, namun aku pikir itu sangat menyenangkan. “Kesya…” aku pun menoleh mengikuti arah suara yang memanggilku barusaan. Aku melihat Junior  melambai-lambaikan tangannya ke arahku. Akupun berbalas melambaikan tanganku, mengisyratkan agar dia mengahmpiriku. “Apa yang kamu lakukan?” Tanya Junior ketika sedang melihatku menulis sesuatu di pasir. Aku suka menulis semua harapan-harapanku di pasir yang berharap ombak akan membawanya dan menyampaikannya kepada Sang Penguasa alam semesta ini. Sedikit konyol memang, itu salah satu alasan kenapa aku dijuluki makhluk paling aneh oleh sahabat-sahabatku. Summer paradise with Junior & Kesya. Junior hanya tersenyum menatapku. Diapun tak mau kalah, aku masih penasaran dengan apa yang ditulisnya, sampai aku bisa membacanya We’re never gonna say goodbye. Akupun hanya tertawa kecil sambil mengulurkan jari kelingkingku, Junior pun balas mengulurkan jari kelingkingnya hingga kedua jari mungil kita itu pun melingkar satu sama lain. Dan hari itu keindahan sunset berpadu dengan suara ombak menciptakan harmoni yang begitu romantis di tengah-tengah kebersamaan kita.


Aku masih mengingatnya, kenangan itu terlalu berarti untuk sekedar dihapuskan. Kenangan bersama Junior tiga tahun yang lalu dan tempat inilah saksinya. Ketika kita memutuskan untuk mencari jalan masing-masing mungkin itulah jalan terbaik. Kita mungkin saling memberi kesempatan untuk saling melupakan dan bahkan membiarkan hati kita untuk mencari seseorang yang lain. Namun bagiku itu semua itu seperti menggenggam pasir di lautan. Aku masih ingat ketika jiwaku tiba-tiba terasa melayang  saat dia mengucapkan kata-kata perpisahan itu. Itulah hal yang paling menyakitkan.

 Aku masih diam ditepian pantai ditemani ombak yang tak henti-hentinya menghampiriku. Sampai akhirnya air mata ku pun tak bisa terbendung  lagi ketika alunan lagu itu mengalun dengan plan di indra pendengarnaku, lagu favorite kita lebih tepatnya.

But someday I will find my way back
To where your name is written in the sand
Cz’ I remember every sunset
I remember every words you say
We were never gonna say goodbye
Sing la-la-ta-ta-ta
Tell me how to get back to
Back to summer paradise with you
And I’ll be there in heartbeat
Summer paradise ~ Simple Plan

Ketika kita saling memberi kesempatan untuk melupakan satu sama lain. Ketika waktupun memberi jalanny untuk mencari hati yang lain. Aku dan kamu mungkin saat itu menganggap bahwa itu semua akan menjadi mudah seiring prosesnya. Namun sekali lagi semuanya tak semudah menggenggam pasir di lautan, bahkan semua itu seperti menerjang ombak di lautan ketika aku dan kamu mencoba untuk lari dari kenyataan menghapuskan semua kenangan yang telah lama hilang. Dan terakhir walaupun aku dan kamu terpisah oleh teori jarak dan waktu, REAL LIFE CAN WAIT.

1 komentar:

sederhana tapi bagus banget :D

Posting Komentar

Menulis telah menguatkanku. Please, leave some comment ^_^

About

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More