KITA SEPERTI JINGGA DAN SENJA, MEREKA TEMARAM DI SEMBURAT MERAH MENUJU GELAP

AKU DALAM HATI TUHAN, DALAM KEHENINGAN MALAM, SAAT AKU SETENGAH TERTIDUR, TUJUH DIRIKU DUDUK BERSAMA DAN BERBICARA DALAM BISIKAN, NAMUN DIRI YANG KE TUJUH HANYA MEMANDANG DALAM KEHENINGAN.

PELUK AKU TUHAN, BERMIMPILAH BERSAMAKU, LEPASKAN SEMUA LELAH DAN PENAT DALAM HATI YANG SEMAKIN MEREJAM.

RASI BINTANG KU, RASI BINTANG KAMU, DAN RASI BINTANG KITA.

Rabu, 29 Mei 2013

MANUSIA

Siapa mereka  manusia? Mengapa mereka selalu menjadi perbincangan dalam takdir yang tiada habisnya? Bicara tentang kita sebagai manusia mungkin tak akan ada batasnya. Salah satu ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Namun pada kenyataannya tak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan sang Penguasa alam semesta ini. Lantas seberapa jauh manusia harus berjalan untuk bisa disebut sebagai manusia? Terlalu kompleks untuk diuraikan , segala problematika yang ada dan selalu menyelimuti diri manusia. Masalah sudah menjadi hal yang mutlak yang selalu mengiringi takdir kehidupan manusia. Segala masalah yang ada mungkin selalu ada jalan keluarnya namun ada juga yang tiba-tiba hilang berlalu di makan waktu.

Tuhan tak pernah memberikan takdir yang sama pada setiap manusia. Karena jelas hidup itu terus berotasi dan berevolusi. Karena pada kenyataannya hidup itu tak selamanya di bawah kadang juga di atas, hidup itu tak selamnya melulu tentang kesedihan karena setiap insan berhak  untuk mendapatkan kebahagiaan. Hidup bukan hanya soal meminta tapi juga soal memberi dan berbagi. Begitulah romansa kehidupan selalu ada timbal balik karena segala hal tentang hidup itu selalu diciptakan berpasang-pasangan.


Lihatlah orang-orang di pinggir jalan itu, lihatlah anak-anak yang bernyanyi di persimpangan lampu merah itu, lihatlah orang tua yang rentan itu menyusuri panasnya jalan aspal itu. Pernahkah terlintas di pikiran kita jika posisi mereka beralih dalam posisi kehidupan kita, pernah kita berpikir posisi anak-anak dan orang tua itu dialami dalam hidup keluarga kita. Aku pikir kita belum tentu sanggup berada di posisi mereka. Cobalah sesaat untuk menunduk, pahami dan sekali lagi bertanyalah pada ketulusan hatimu yang paling dalam sudahkah kita bersyukur dengan segala yang diberikan Tuhan untuk kita, sudahkah kita berterimakasih atas segala anugerah dari Tuhan untuk kita. Kenapa kita selalu menuntut dan meminta padahal kita tak pernah memberi, kenapa kita selalu bilang hidup ini tak adil, memang seberapa adilkah hidup ini bagi manusia, kita bahkan tak jarang berprasangka buruk kepada Tuhan, namun sadarkah kita Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Ketika kita menjauh dari Tuhan, Tuhan tak pernah lari saat kita mencoba untuk mendekat lagi. Lantas kembali lagi, seberapa jauhkah manusia harus berjalan sehingga bisa di sebut sebagai manusia????


Hitamnya dunia kita
Tak mampu gelapkan batinku
Kilau tahta pun tak mampu
Butakan hatiku

Karena telah ku genggam sang mentari
Dan telah ku gapai bintang di angkasa
Namun tetap ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta perkara

Terlalu kompleks untuk diurai
Resmi problemku dengan tanda di atas materai
Kau tahu saat dekat masalah
Sebagai manusia kurasa adalah lumrah

Kadang lama terpecahkan dimakan waktu
Kadang yang ku temukan hanya jalanan buntu
Saat ku pilah ku pilah ku yakin
Walaupun sejuta ku pilah satu-satu

Fakta yang ada, cerita yang berbeda
Opini jadi warna, aku api andromeda
Ini drama, lakon tingkat dewa
Simple, seperti sphinx yang tak bernyawa

Aku manusia sejuta perkara
Setingkat kendali malaikat penguasa
Sejenak ku bukan manusia biasa
Aku refleksi sayap ksatria

Angkuhnya dunia kita
Tak mampu padamkan semangatku
lyricsalls.blogspot.com
Ku pasti kan selalu mampu
Tuk taklukkan semuanya

Karena telah ku genggam sang mentari
Dan telah ku gapai bintang di angkasa
Namun tetap ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta perkara

Akulah mason dari para raja
Adi kuasa dari banyak piramida
Mampu taklukkan semua samudera
Bergerak cepat bagai asam sianida

Satu, dua atau jutaan perkara
Ku toksin semua bagai racun kobra
Si mata satu yang jadi kuncinya
Move back, move back, step away

Ku gengam sang mentari
Ku gapai bintang di angkasa
Ku hanya manusia biasa yang bisa terluka
Aku adalah manusia sejuta Perkara

AYAH

Ku lihat mata beliau yang begitu lemah dan sayu, berbaring tanpa daya di atas bed putih dengan selimut tebal yang sedikit menghangatkannya. Nampak juga seorang perempuan berusia kurang lebih 45 tahun dengan setia menemani dan menjaganya dengan penuh ketulusan. Tampak kelelahan yang sama di antara keduanya. Aku masih berdiri diam di balik pintu kamar rumah sakit itu. Seakan tak sanggup meneruskan langkahku untuk menghampirinya tiba-tiba pikiranku pun terlempar ke masa di mana aku masih dan selalu dijaga oleh seorang laki-laki yang menurutku begitu tangguh dan selalu menyayangiku. Memberi segala yang ku inginkan walaupun seringkali kenakalanku sering membuatnya kesal, tapi kasih sayangnya untukku tak pernah surut. Dialah Ayahku.

 Aku ingat betul apa yang dikatakan Ayah  saat itu. “Nak, Ayah tak pernah menuntutmu untuk menjadi dokter atau apapun. Ayah hanya ingin melihatmu dengan bangga menjadi orang yang selalu bermanfaat buat orang lain. “ Aku hanya diam menatapnya polos sambil menganggukkan kepala. Entah, walaupun umurku saat itu masih kecil namun kata-katanya selalu terngiang dalam benakku hingga saat ini. Oh ya saat itu juga aku masih ingat betul bagaimana beliau tak pernah lelah memberiku semangat saat aku benar-benar terpukul, saat aku untuk pertama kalinya mengenal perasaan yang begitu menyakitkan. “Ayah mengerti betul kamu di masa dalam pencarian jati diri. Ayah dulu juga sama sepertimu. Nak, kamu tahu luka yang diberikan atau telah ditorehkan oleh orang lain di hatimu akan menguatkanmu suatu saat nanti. “ Akupun hanya tersenyum sambil memelukkanya. Saat itu aku menyadari seorang laki-laki yang paling setia dan cintanya paling tulus adalah AYAH.

Tiba-tiba lamunanku pun dikagetkan oleh suara seorang wanita dihadapanku. “kenapa kamu masih berdiri disitu. Ayah dan ibu dari tadi sudah menunggumu.” Aku menghampiri mereka sembari menjabat tangannya. Kini aku menyadari tangan mereka tak sekuat dulu, mereka terlihat semakin renta. Dan di saat itulah mungkin bukan beliau lagi yang dengan tulus selalu menjaga dan merawatku, tetapi berganti aku yang akan menjaga dan menyayangi mereka sama seperti mereka yang menjagaku di kala masih kecil.


Kini aku menyadari selama ini Ayah tak kan pernah sanggup melihat anaknya jatuh, karena ayah selalu menguatkanku. Ayah tak pernah sedikitpun menyakitiku walalupun seringku membuatnya kecewa, karena Ayah menyadari aku adalah anugerah dari Tuhan yang begitu berharga. Dan Ayah mungkin bukanlah ayah yang terbaik di dunia, namun ayah selalu berusaha melakukan yang terbaik semampu dan sekuat yang Ayah bisa hanya untuk membahagiakan anak-anaknya.  


"Tuhan tolonglah sampaikanSejuta sayangku untuknyaKu terus berjanjiTak kan khianati pintanyaAyah dengarlah betapa sesungguhnyaKu mencintaimuKan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik ituKan bergulir kembaliKurindukan suasanaBasuh jiwakuMembahagiakan akuYang haus akan kasih dan sayangmuTuk wujudkan segala sesuatuYang pernah terlewati "By Gita Gutawa Ft. Ada Band

Selasa, 28 Mei 2013

KENDALI


Aku sempat berpikir untuk menyerah ketika semuanya terlihat begitu tidak memungkinkan. Ketika aku terjatuh dan terbangun lagi dan ketika aku menyadari aku telah kehilangan sesuatu yang mungkin telah menjadi salah satu cerita dalam lembar kehidupanku. Perasaan yang kemarin terasa mendamaikan tiba-tiba kini menjadi suatu rasa yang memilukan.

Mencintaimu mungkin pilihanku. Perasaan inilah yang mungkin sering menjadi pertanyaan yang tak kunjung kutemui jawabannya. Aku tahu mencintaimu akan mengahncurkanku,tapi mencintaimu juga adalah salah satu anugerah yang terindah untukku. Aku benar-benar menyayangimu, namun di sisi lain aku begitu membencimu. Entah, aku paling tak mengerti dengan hukum perasaan ini. Aku menyadari kamulah yang nantinya akan membuat senyum ini akan terus mengembang, tapi aku juga mengerti kamulah nantinya yang membuat semua ini akan terlihat menyedihkan.  Seolah kamu adalah kendali dari perasaanku, kamu mengetahui segala yang aku suka, kamu juga mengetahui segala yang aku benci. Dengan kata lain, kunci dari  segala kekurangan dan kelebihanku mungkin  kini telah kamu genggam, yang secara tidak langsung tidak pernah kamu sadari. Kunci inilah yang mungkin akan begitu mudah membuatmu meninggikan atau bahkan menjatuhkan aku.

Kadang perasaan cinta dan sayang seringkali melampaui batas logika kita.  Aku mengerti mencintaimu adalah bahagiaku, namun aku juga paham mencintaimu akan lebih menghancurku. Dan disnilah aku menyadari perasaan yang dulu sempat mati, kini telah hidup kembali. Mencintaimu mugkin juga berarti aku sangat membencimu. Ketika semuanya menjauh dan senyum itu berubah menjadi air mata yang tak bisa terbendung lagi. Namun sekali lagi aku tetap mencintaimu karena pada dasarnya kamulah yang akhirnya mengembalikan senyum itu dari keadaan yang awalnya terasa begitu menyakitkan, tapi sekali lagi aku menyadari  kamulah orang yang paling aku benci dan juga paling aku cintai. Dan di sisi lain kamu lah kendali saat aku jatuh dan akhirnya berdiri lagi.

“Whenever I need you, Whenever I run to,
       I know where to find you, it’s keep me holding on.” ~ Simple Plan

Kita mungkin saling mencintai ,namun juga saling membenci. Kita mungkin pernah saling mengendalikan, dan saling melepaskan. Kita mungkin pernah terpisah menjadi aku dan kamu, namun kenyataannya aku dan kamu itu adalah kita. Ketika aku dan kamu memilih untuk tidak jujur atas semua perasaan ini, ketika aku dan kamu pernah mencoba untuk sembunyi dari perasaan ini, namun sekali lagi bayang diantara kita selalu mengikuti. Lisan mungkin bisa menutupi semua kebohongan ini, namun sekali lagi hati di situlah letak kejujuran selalu terlihat dengan jelas. Yang jelas saat ini kita  memilih untuk menjadi aku dan kamu. Sampai saatnya nanti entah kapan, ketika semuanya yang tak pernah kita sadari akan semua takdir dari Maharencana. Kita  mungkin akan di pertemukan kembali entah dalam satu titik menjadi kita ataupun dalam satu titik menjadi aku dan kamu.



TERULANG DAN SAMA


Apa yang mutlak yang selalu dilakukan oleh manusia? Mungkin adalah mengulang kesalahan yang sama. Apa yang sering terlupakan dalam diri seorang manusia? Mungkin adalah rasa bersalah. Kesalahan yang telah atau akan kita lakukan mungkin sering kali tidak pernah terlintas dalam alur logika kita. Kesalahan di masa lalu yang telah kita hapus, mungkin akan tertulis dan terulang lagi di lain waktu.

Saat itu mungkin adalah peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan dalam memori kehidupanku. Saat itu aku bertemu kembali dengan sosok yang pernah ku coba menghapusnya dari lembar kehidupanku karena kisah klise di masa lalu. Entah takdir apa yang telah direncanakan oleh Tuhan untuk mempertemukan kita saat itu. Yang jelas saat itu aku baru menyadari bahwa sosok itu sangat sulit untuk ku hapus dari bayang-bayang masa laluku. Kita bertemu tanpa sengaja, setelah hamper selama kurang lebih satu tahun kita tak pernah bertatap muka. Awalnya kita hanya saling bertukar pandang  tanpa satu patah kata pun yang  dari mulut kita. Sampai semuanya mencair ketika dia tersenyum dan menjabat tanganku. Kitapun akhirnya terlarut dalam obrolan ringan, sekedar saling menanyakan kabar satu sama lain dengan sedikit gurauan-gurauan kecil.

Terhitung sejak pertemuan singkat itu , kitapun sering menjalin komunikasi entah itu sekedar minum the bersama ataupun hanya menayakan kabar lewat pesan singkat. Sampai pada suatu sore yang menduk dengan rintik-rintik air hujan yang mengalun dengan pelan, dia menyatakan sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. “Lif, I realize that you’re still in my heart.” Kata farel sambil menatapku, seolah matanya mengisyaratkansuatu hal yang kembali lagi dalam pandanganku yang sesaat sempat menghilang. Kita mungkin dulu pernah saling mengisi, saling mengasihi bahkan sempat saling membenci. Sampai pada hari ini, kita mengerti hati yang pernah hilang belum tentu selamanya akan hilang, karena hati akan kembali kepada hati yang telah dipilih. Aku hanya membalsanya dengan senyuman, kitapun saling tersenyum dalam kisah cinta lama yang bersemi kembali.

Waktupun terus berputar dalam lingkarannya. Aku pikir waktu telah menghapus kesalahan kita di masa lalu.  Aku pikir waktu juga akan membuat kita menjadi lebih baik dari hari lalu. Ternyata semua persepsiku itu nihil. Saat itu kita membuktikannya sendiri. Entah apa yang harus memisahkan kita untuk kedua kalinya. Ketika Farel memutuskan untuk menyerah lagi untuk kesekian kalinya. Saat itu mungkin aku bisa lebih tegar. Walaupun hatiku berontak menahan air mata yang tak mampu lagi untuk dibendung. Dan yang bisa kulakukan pada saat itu hanyalah berusaha dan mencoba menerima, memahami apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja. Untuk kesekian kalinya kita selalu dan selalu melakukan kesalahan yang sama.


" Don't look back,But if we don't look backWe're only learning thenHow to make all the same mistakes again " ~~ One DirectionKita selalu bermain untuk terjatuh dan bangun untuk bermain lagi. Kita menjauh sampai pada akhirnya kita mendekat dan mendekat sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk menjauh lagi.


QUALITY TIME


QUALITY TIME - kebersamaan yang mungkin jarang tercipta. Tak sama seperti dulu, tepatnya dua tahun yang lalu. Sekedar bertingkah paling benar sendiri bagai seorang raja yang duduk di singgasana, mengisi kekosongan  yang  ada  dengan  segala  bentuk  kenakalan  namun  tetap  pada  batasnya. Yaitulah  masa-masa  yang  penuh  dengan  ketidakstabilan    demi  sebuah  perjalan  indah mengarungi mimpi-mimpi di masa depan. “Kelak aku ingin menjadi guru.”, celoteh salah satu sahabatku  yang  memiliki  pipi  chubby  itu. “Kenapa?”,  tanyaku  dengan  polos. “Guru  itu pahlawan  tanpa  tanda  jasa. Kita nggak  mungkin  sampai  di  titik  sekarang  ini tanpa  beliau.” Jawabnya dengan  singkat  namun mantab. “ Aku  juga  memiliki  mimpi.  Mimpi  untuk  menjadi seorang  penulis.” Lanjutku menyambung  pembicaraan. “Kenapa  harus  penulis? Apa menariknya?”, Tanya sahabatku  satunya  yang  berpostur  tinggi  dan  berpawakan  kecil  itu. “menulis  itu  bisa  merubah  segalanya. Menulis bisa  merubah  sesuatu  yang  kelihatan  semu menjadi nyata. Menulis bisa membuat seseorang yang diam akan berbicara lewat tulisannya, menulis adalah satu-satunya cara agar orang yang tak mengerti kita bisa paham isi hati kita dengan membaca tulisan kita.” Jawabku dengan penuh senyum kebanggaan. Semua menatapku, seakan memberikan sinyal bahwa mereka juga memiliki mimpi-mimpi yang besar. Kamipun saling  berpandangan. Aku tersenyum,  fira  tersenyum,  Ovi  tersenyum,
dilanjutkan dengan senyum Dona, senyum Ina berikut senyum Listi. Begitulah semangat dan sebuah senyuman cepat menular. Keren bukan?? 

Itulah sesaat kenangan kami tiba-tiba terlempar ke masa-masa putih abu-abu yang banyak orang  bilang  adalah  masa-masa  paling  indah. Sedikit berbeda  dengan  hari  ini,  ada  yang berubah diantara kami. Semakin lebih dewasa mungkin, walaupun celotehan-celotehan nakal semasa putih abu-abu masih  begitu membekas.


-Pertemuan adalah lebih dari sekedar saat berpisah dan akhirnya bertemu kembali. Itulah yang kami sebut dengan Quality Time. Quality Time with aal of you my besties :* Sayup-sayup alunan lagu dari Simple Plan – Can’t keep my hands of you terdengar ngebeat di tengah-tengah kebersamaan kami yang sesaat namun begitu bermakna.

Senin, 27 Mei 2013

ANGKA


ANGKA -  Hari ini mungkin adalah hari yang paling menegangkan bagi pasukan putih abu-abu di seluruh
penjuru Tanah Air. Sama seperti yang aku alami tepat dua tahun yang lalu. Hari itu, waktu berputar begitu lambat. Aku masih duduk termenung di ruang tamu yang minimalis itu. Aku beranjak  keluar  berjalan  mondar-mandir  seperti  orang  tua  yang  kehilangan  sebagian ingatannya. Jantungku berdegup  lebih  kencang  dari  biasanya. Pikirankupun masih  melayang membayangkan  nasibku ,  apakah  aku  lulus  UN  atau  tidak?“Tenang,  nak. Kamu pasti  berhasil.” Suara itu  terdengar  pelan  namun  begitu  lembut. Aku menoleh  ,”Ibu,  aku  takut  jika  tidak  lulus. Perjuanganku menitih  karir pendidikan  di  SMA selama  tiga  tahun,  hanya  ditentukan  dalam  waktu  kurang  lebih  5  x  90  menit.” Ibu hanya menatapku  dengan  tersenyum. Entah apa  yang  dipikirkan  oleh  perempuan  yang  saait  itu memelukku  dengan  penuh  kehangatan. Dia berkata  kembali  dengan  pelan, “kamu  sudah berusaha,  kamu  sudah  berdo’a,  dan  sekarang  apa  yang  perlu  kamu  lakukan??? “ “tawakal.” Jawabku dengan  singkat.  Tuhan  adalah  Maha Rencana  yang  paling  indah,  Tuhan  tidak  akan pernah  ingkar  akan  janjinya  terhadap  makhluknya.  Takdir  mungkin  adalah  sesuatu  yang mutlak  yang telah  digariskan  oleh  Tuhan  untuk  makhluknya,  tapi  Tuhan  masih  memberi kesempatan  kepada  makhluknya  untuk  merubah  nasib  sebelum  takdir itu  ada yaitu  dengan berusaha, berdo’a dan tawakal. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk menyerah dengan keadaan.  Tuhan  selalu  membukakan  mata  kita  dan  menggerakkan  hati  kita  agar  selalu berusaha. Tentunya semua  usaha  itu  harus  selalu  diiringi  dengan  sebuah  do’a,  karena  do’a dari  ketulusan  hati  yang  dalam memiliki  kekuatan begitu  luar  biasa. Lantas setelah  kitaberdo’a apa yang harus kita lakukan?   Benar, Keep Calm and God Will answer your request ;)

Ibu  selalu  berkata  kepadaku,  pendidikan  bukan  hanya  soal  teori  dan  hitungan. Pendidikan bukan soal ujian dan menghafal, dan pendidikan bukan soal hasil atau nilai. Pendidikan adalah cara ilmu berevolusi untuk  menjadi ilmu  yang  bermanfaat  tentunya. Pendidikan adalah sebuah  moral  yang  harus  selalu  tertanam  dalam  skenario  kehidupan  kita. Saat ini  banyak sekali  carut  marut  yang  menghiasai  dunia  pendidikan  kita. Seperti yang  dituliskan  dalam Novel  Tak  Sempurna “Something has gone very wrong with our school”. Kita tidak  bisa mengukur  keberhasilan dan  kemampuan  seseorang  hanya  dengan  sebuah angka  atau nilai. Namun mungkin  hanya  segelintir  orang  yang  bisa  memaknai  kalimat  tersebut. Untuk para wakil  rakyat,  kami  telah  memberikan  kepercayaan  kami  penuh  kepada  kalian. Termasuk masalah UJIAN NASIONAL dan lain-lain. Melihat kondisi di dunia pendidikan yang terjadi saat  ini  masih  pantaskah  keberhasilan  anak  didik  kita  hanya  ditentukan  dengan  sebuah  ANGKA????

Ranks  don’t measure  intelligence  and    age  doesn’t  define  maturity.  Jangan  pernah menyerah  dan  putus  asa,  hidup  itu  tidak  ditentukan  oleh  angka-angka  kok. Jangan pernah mau masa depanmu hanya di tentukan oleh angka-angka hasil ujianmu. – diadaptasi dari Fahd Djibran.



Kamis, 23 Mei 2013

LEVEL KEHIDUPAN


LEVEL KEHIDUPAN : Tulisan ini ku persembahkan untuk teman, sahabat dan saudara perempuanku yang saat ini telah beranjak ke level yang lebih tinggi pastinya. Kamu tau mungkin ini hanya sederat kata-kata yang suatu saat nanti akan terlupakan, tapi aku berharap makna dari sederetan kata-kata ini akan selalu terkenang.

Saat itu tepatnya dua puluh tahun yang lalu dari hari ini, terdengar suara jeritan dari dekapan seorang perempuan. Si kecil mungil yang saat itu masih terlihat rapuh. Dia belum bisa bergerak dan berbicara dengan sempurna namun selalu ada malaikat yang sengaja diturunkan oleh Tuhan untuk selalu menemaninya, membelainya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, dialah Ibumu. Waktupun telah mengalami sebuah perjalanan yang begitu luar biasa. Hari beranjak ke bulan , bulan merangkak ke tahun dan begitulah seterusnya.
Mungkin aku bukanlah orang yang terlibat langsung  dalam skenariomu sejak kamu keluar dari semesta sebelum dunia. Ya memang benar  Tuhan memiliki rencana lain atas pertemuan kita dan mereka tentunya. Saat itu aku pertama kali mengenalmu di sebuah singgasana putih abu-abu. Saat itu mungkin adalah awal episode dari persahabatan kita. Dan mungkin disitulah secara langsung menjadi saksi dari skenario kisah klise mu. Saat itu aku tidak sendiri, saat itu ada mereka sahabat-sahabat kita. Kita pernah melukiskan kisah bersama. Kamu ingat saat kita merasa bebas, merasa paling benar seiring perjalan pencarian jati diri, Kita hiasi masa-masa putih abu-abu dengan penuh kenakalan, like Rude boy :D. Banyak cerita yang telah tercipta saat kita bersama-sama mengarungi perjalanan waktu yang penuh dengan kenangan dan pelajaran hidup yang begitu berharga.
 Berikut adalah sebuah lirik lagu dari Bondan Prakoso Fade 2 Black yang mungkin  akan menghidupkan ingatan mu dan kita tentunya atas semua perjalanan waktu kita di singgasana putih abu-abu,

“ok..detak detik tirai mulai menutup panggung

tanda skenario..eyo..baru mulai diusung
lembaran kertas baru pun terbuka
tinggalkan yang lama,biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu

Saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dat was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history



Bergegaslah, kawan..tuk sambut masa depan

tetap berpegang tangan, saling berpelukan.
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat..kita untuk slamanya!

Satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat di dalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan

saat duka bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi..(huh) hal yang biasa
satu per satu memori terekam
di dalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan..kau tahu, kawan..kau tahu khan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan”


Aku bersyukur dan sangat bersyukur kepada Tuhan. Masih menjaga kebersamaan persahabatan kita hingga saat ini. Hari ini mungkin adalah salah satu hari bersejarah dalam hidupmu. Hari ini adalah hari tepat dimana kamu beranjak ke level yang lebih tinggi. Mungkin kamu merasa semakin tua di level ke 20 ini. Tapi bukankah itu semua adalah skenario mutlak yang akan terus mengiringi ke hidup kita hingga kita berada di titik jenuh. Paling tidak di usiamu yang ke 20 ini akan mengingatkanmu dan kita semua tentunya akan bahwa kita mustahil untuk hidup selama-lamanya. Ingat sobat, Hidup itu pilihan. Pilhan untuk terus berjuang atau stag untuk menyerah dengan keadaan.

“Keraguan itu seperti ruang-antara yang terdapat di antara dua anak tangga. Jika kita ingin naik ke level berikutnya, kita harus melewati ruang hampa di antara anak tangga tempat kita berpijak dan anak tangga lainnya yang ingin kita tuju. Artinya, untuk beranjak ke 'wilayah' yang lebih tinggi, kita mesti (akan) mengalami keraguan terlebih dahulu. Tetapi keraguan bukan tempat berpijak yang baik: Ia hanya harus dialami untuk kemudian dilewati.” -- Disarikan dari nasihat Buya Hamka


Selamat ulang tahun yang ke 20 Alvira M, semoga keberkahan selalu menyertaimu. Percayalah Allah akan mengirimkan seseorang terkasih untuk selalu menguatkanmu.

Dari sahabat yang selalu menyayngimu (Ringgar, Novia, Sulis dkk)



About

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More