LEVEL KEHIDUPAN : Tulisan ini ku persembahkan untuk
teman, sahabat dan saudara perempuanku yang saat ini telah beranjak ke level
yang lebih tinggi pastinya. Kamu tau mungkin ini hanya sederat kata-kata yang
suatu saat nanti akan terlupakan, tapi aku berharap makna dari sederetan
kata-kata ini akan selalu terkenang.
Saat itu tepatnya dua puluh tahun
yang lalu dari hari ini, terdengar suara jeritan dari dekapan seorang perempuan.
Si kecil mungil yang saat itu masih terlihat rapuh. Dia belum bisa bergerak dan
berbicara dengan sempurna namun selalu ada malaikat yang sengaja diturunkan
oleh Tuhan untuk selalu menemaninya, membelainya dengan penuh kelembutan dan
kasih sayang, dialah Ibumu. Waktupun telah mengalami sebuah perjalanan yang
begitu luar biasa. Hari beranjak ke bulan , bulan merangkak ke tahun dan
begitulah seterusnya.
Mungkin aku bukanlah orang yang
terlibat langsung dalam skenariomu sejak
kamu keluar dari semesta sebelum dunia. Ya memang benar Tuhan memiliki rencana lain atas pertemuan
kita dan mereka tentunya. Saat itu aku pertama kali mengenalmu di sebuah
singgasana putih abu-abu. Saat itu mungkin adalah awal episode dari persahabatan
kita. Dan mungkin disitulah secara langsung menjadi saksi dari skenario kisah
klise mu. Saat itu aku tidak sendiri, saat itu ada mereka sahabat-sahabat kita.
Kita pernah melukiskan kisah bersama. Kamu ingat saat kita merasa bebas, merasa
paling benar seiring perjalan pencarian jati diri, Kita hiasi masa-masa putih
abu-abu dengan penuh kenakalan, like Rude boy :D. Banyak cerita yang telah
tercipta saat kita bersama-sama mengarungi perjalanan waktu yang penuh dengan
kenangan dan pelajaran hidup yang begitu berharga.
Berikut adalah sebuah lirik lagu dari Bondan
Prakoso Fade 2 Black yang mungkin akan menghidupkan
ingatan mu dan kita tentunya atas semua perjalanan waktu kita di singgasana
putih abu-abu,
“ok..detak
detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario..eyo..baru mulai diusung
lembaran kertas baru pun terbuka
tinggalkan yang lama,biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu
Saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dat was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history
Bergegaslah,
kawan..tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan, saling berpelukan.
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat..kita untuk slamanya!
Satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat di dalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
saat duka bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi..(huh) hal yang biasa
satu per satu memori terekam
di dalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan..kau tahu, kawan..kau tahu khan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan”
Aku bersyukur dan sangat bersyukur kepada Tuhan. Masih menjaga
kebersamaan persahabatan kita hingga saat ini. Hari ini mungkin adalah salah
satu hari bersejarah dalam hidupmu. Hari ini adalah hari tepat dimana kamu beranjak
ke level yang lebih tinggi. Mungkin kamu merasa semakin tua di level ke 20 ini.
Tapi bukankah itu semua adalah skenario mutlak yang akan terus mengiringi ke hidup
kita hingga kita berada di titik jenuh. Paling tidak di usiamu yang ke 20 ini
akan mengingatkanmu dan kita semua tentunya akan bahwa kita mustahil untuk
hidup selama-lamanya. Ingat sobat, Hidup itu pilihan. Pilhan untuk terus
berjuang atau stag untuk menyerah dengan keadaan.
“Keraguan itu seperti ruang-antara yang
terdapat di antara dua anak tangga. Jika kita ingin naik ke level berikutnya,
kita harus melewati ruang hampa di antara anak tangga tempat kita berpijak dan
anak tangga lainnya yang ingin kita tuju. Artinya, untuk beranjak ke 'wilayah'
yang lebih tinggi, kita mesti (akan) mengalami keraguan terlebih dahulu. Tetapi
keraguan bukan tempat berpijak yang baik: Ia hanya harus dialami untuk kemudian
dilewati.” -- Disarikan dari nasihat Buya Hamka
Selamat ulang tahun yang ke 20 Alvira M, semoga keberkahan selalu
menyertaimu. Percayalah Allah akan mengirimkan seseorang terkasih untuk selalu
menguatkanmu.
Dari sahabat yang selalu menyayngimu (Ringgar,
Novia, Sulis dkk)
0 komentar:
Posting Komentar
Menulis telah menguatkanku. Please, leave some comment ^_^