sebuah PUISI . . . ^_^
Untuk sang waktu yang tak pernah lelah,
Bergulir menjadi detik,
Menjelma menjadi menit
Terangkap dalam lingkaran jam,
Berevolusi menjadi hari, bulan dan tahun,
Saat kaki tak pernah lelah melangkah walau tanpa arah,
Menerjang hantaman terjal di depan,
Jarak terjauh yang tetap kau tempuh,
Dua decade lebih kisah yang kau jalani,
Mengingatkan mu kembali akan sebuah skenario dalam hidup ini,
Kamu percaya akan ada hal yang lebih baik dari ini,
Hidup yang lebih sempurna,
Cinta yang lebih indah,
Dan kisah yang lebih bahagia,
Pejamkan matamu,
Saat semua yang disekitaramu mencoba untuk membuka matanya,
Resapi dan rasakan,
Banyak cinta yang telah hadir di sisi mu
Mungkin ada seribu alasan untuk menjadi tua,
Tapi hanya ada satu alasan untuk membuat mu lebih dewasa,
PILIHAN!!!!
Mungkin tak kan ada seorang pun yang sanggup untuk mengingat semua memori ke belakang, beranjak pergi ke dua puluh satu tahun yang lalu. Kisah suka duka yang tak terlupakan mungkin hanya menjadi sebagian kecil yang tertinggal dan tertancap dalam memorimu. Hidup bukan tentang kembali berjalan ke belakang, hidup adalah langkah menuju ke depan. Bukan berarti masa lalu itu buruk dan tak penting, hanya sepenggal pelajaran dan memori yang tak harus dilupakan seluruhnya. Dan masa lalu menentukan mu untuk berjalan lebih jauh atau tetap tinggal. Masa lalu telah mengantar mu hingga sampai pada titik ini. Tinggalkan jika memang itu sudah terlewati, jalani apa yang bisa dijalani sekarang, dan persiapkan apa yang akan terjadi di depan.
Selamat ulang tahun. Semoga Tuhan selalu memberkahimu, bahagia, sukses dan sehat selalu. ^_^ Ingat! akan ada ribuan do’a yang selalu menguatkan mu karena Tuhan tak pernah tidur. BERSYUKURLAH
“Keraguan itu seperti ruang-antara yang terdapat di antara dua anak tangga. Jika kita ingin naik ke level berikutnya, kita harus melewati ruang hampa di antara anak tangga tempat kita berpijak dan anak tangga lainnya yang ingin kita tuju. Artinya, untuk beranjak ke 'wilayah' yang lebih tinggi, kita mesti (akan) mengalami keraguan terlebih dahulu. Tetapi keraguan bukan tempat berpijak yang baik: Ia hanya harus dialami untuk kemudian dilewati.” -- Disarikan dari nasihat
Buya Hamka
0 komentar:
Posting Komentar
Menulis telah menguatkanku. Please, leave some comment ^_^