Awalnya aku tak pernah mengira, semua akan terlewati secepat ini. Luka yang sempat
tertoreh dan rasa sakit karena cinta yang tak terbalas kini telah menjadi cerita lalu,
sebuah tahap untuk cerita yang ku harap lebih indah nantinya. Ketika aku sempat menyerah
dan bertahan dengan keadaan yang sia-sia. Sosok mu pun hadir tanpa pernah aku harapakan
sebelumnya. Seakan datangnya fajar menyelipkan bulir-bulir embunnya sebagai pelengkap
keindahan mentari pagi. Kamu datang membawa sepercik harapan, meyakinkan bahwa cinta
tak pernah berhenti sampai disini.
Sempat ku bertanya sampai kapan ku harus menepi untuk melanjutkan mimpi. Dan pernah
aku kecewa akan cerita indah yang harus berakhir dengan duka. Kelelahan yang teramat
kadang membuatku lupa, bahagia itu masih ada. Dan lagi-lagi sosokmu yang saat ini
menghiasi setiap jengkal langkah ini mengguliran cerita yang berbeda. Banyak caramu
untuk menyembuhkan segala rasa sedih ini. pundakmu nyatanya masih sanggup menjadi
sandaran ternyaman untukku, saat semua asa tak memihak padaku. Aku tahu, aku bukanlah
type orang yang mudah jatuh dan berpaling. Kalaupun rasa ini nyata, ku yakin Tuhan yanglebih tahu segalanya. Walaupun tak pernah bisa ku memeluk senyummu, matamu selaluberakata, “Selama kau di sampingku, hidup ‘kan baik-baik saja.”
Kisah kita mungkin baru sebentar, namun kesan terukir sangat dalam. Saat kali pertama
bertemu bagai orang asing yang enggan menyapa, sampai pada akhirnya kita pun saling
tersenyum hingga senyum kita pun menyatu. Terlalu banyak kata yang terukhir tentang mu.
Saat jarak memaksa kita untuk menabung rasa rindu ini, ku harap semua akan baik-baik saja
selama kamu jadi tempat aku pulang. Cinta kadang punya cara tersendiri untuk menepis
segala keterbatasan. Termasuk tentang aku dan kamu. Dan saat kita menyatu aku tahu
kamulah yang melengkapiku.
Cerita kita tak semanis dongeng,
atau bagai drama sinetron
cengeng
Kau bukan artis ku bukan pujangga,
namun kisah ini sangat berharga
Hingga rambutmu memutih,
hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Menikmati hujan sambil berdendang,
berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut,
jangan bersedih kau jelek jika cemberut
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Hingga kulitmu keriput hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan
pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Cerita kita tak semanis dongeng, atau bagai drama sinetron
cengeng
Kau bukan artis ku bukan pujangga,
namun kisah ini sangat berharga
Hingga rambutmu memutih,
hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Menikmati hujan sambil berdendang,
berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut,
jangan bersedih kau jelek jika cemberut
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Hingga kulitmu keriput hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan
pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Lyric song by Fiersa
Cerita kita tak semanis dongeng,
atau bagai drama sinetron
cengeng
Kau bukan artis ku bukan pujangga,
namun kisah ini sangat berharga
Hingga rambutmu memutih,
hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Menikmati hujan sambil berdendang,
berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut,
jangan bersedih kau jelek jika cemberut
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Hingga kulitmu keriput hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan
pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Cerita kita tak semanis dongeng, atau bagai drama sinetron
cengeng
Kau bukan artis ku bukan pujangga,
namun kisah ini sangat berharga
Hingga rambutmu memutih,
hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Menikmati hujan sambil berdendang,
berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut,
jangan bersedih kau jelek jika cemberut
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Hingga kulitmu keriput hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan
pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini, hidup kan baik-baik saja
Lyric song by Fiersa
1 komentar:
titik dua kurung tutup :)
Posting Komentar
Menulis telah menguatkanku. Please, leave some comment ^_^